Mengikuti Jejak Arah Mata Angin

Ada empat penunjuk arah umumnya pada mata angin dalam kompas, arah utara, arah timur, arah barat, arah selatan, dari berpijak. Tempat aku berdiri yang dikelilingi oleh arah mata angin tertentu, sisanya dari umumnya tersebut terbagi menjadi delapan searah jarum jam, namun jika berdasarkan dari diriku sebagai pertimbangan penting menentukan keputusan..

Utara, dimana itu adalah tanda untuk depan kemana aku melangkah, sebagai dalam posisinya bila mengekspresikan dalam bentuk kehidupan nyata diriku, aku merasakan adalah tempat dimana menggantungkan cita-cita bersama impianku. Merupakan keinginan juga selama ini, dimana adalah sebuah keharusan itu..

Selatan, tanda mengarahkan ke belakang merupakan kebalikan dari posisi utara. Bila dapat ekspresikan diri tersebut dalam diriku pada kehidupan nyata, dimana disana aku menemukan kesalahan menunjukkan pernah aku merasakan bersalah, aku tidak ingin menuju ke arah tersebut, lagipula bukan tujuanku..

Timur, adalah tempatnya matahari terbit. Sebagai penunjuk arah ke kanan. Bila mengekspresikannya dalam diriku pada kehidupan yang aku alami ini, mengingatkanku pada sesuatu dari kepercayaan yang harus aku pegang kuat, agar tidak terjatuh dimana kepercayaan tersebut sangat penting dalam hidupku..

Barat, adalah tempatnya matahari terbenam. Menunjukkan arah kiri, sebaliknya kanan. Diekspresikan bila dalam kehidupan aku saat ini memberikan sebuah arti, sebagai keamanan dari suatu kepercayaan yang sudah berpegang padaku ini, tentu kemanan dan kepercayaan takkan terpisahkan satu sama yang lain...

Aku mengikuti jejak arah mata angin untuk menentukan sebuah tujuan. Aku tidak bisa memalingkan kepalaku maupun menoleh samping kiri-kanan, aku harus memandang depan untuk mencapai tujuan yang harus tercapai. Jejak arah mata angin tertinggal, meninggalkan pesan penting dalam hidupku sehingga membuatku tergerak untuk mengikutinya karena tanpa sengaja aku terarahkan..

Berdasarkan kesimpulan yang aku ambil, mengikuti jejak arah mata angin. Keamanan dan Kepercayaan menjadi bagian tugas dari pekerjaan aku pilih, bersama belajar dari banyak kesalahan yang pernah dilakukan semasa hidupku, aku merasa optimis bisa meraih keinginanku sebagai seorang Penjaga Gawang..

"Aku berhasil menangkapnya, teman-teman, segera aku serahkan pada kalian!" Teriakku kepada yang lainnya ketika kami mengambil latihan sepak bola. Aku tidak bisa meninggalkan mereka semua dari kedua tim ini, aku berperan penting sebagai sasaran, namun aku juga memberikan tujuan..


Mengikuti Jejak Arah Mata Angin


photo credit: Match Postponed. Waterlogged pitch via photopin (license)

Postingan terkait:

3 Tanggapan untuk "Mengikuti Jejak Arah Mata Angin"

  1. Belum paham arah ceritanya gan,hehe
    Mungkin karena terasa datar kali ya
    atau terlalu banyak deskripsi di awal

    coba baca cerpen teman saya berikut om, di www.lukiluck.com

    BalasHapus
  2. ceritanya bagaimana ne gan, agak bingung,tapi makasi gan

    BalasHapus
  3. Hmm... boleh juga nih, keren banget

    BalasHapus

Budayakan Membaca Sebelum Berkomentar