Rasi Cinta



“Ingin aku miliki, namun tak bisa ku capai..” Ucap Romi.

“ Sedang apa nih, Rom?” Tanya Vari.

“Mengamati Bintang.” Jawab Romi.

“Oh, Bintang.” Kata Vari.

“Sudah selesai?” Tanya Romi.

“Sudah, ayo.” Jawab Vari.

Romi, Vari,  Nana, Lala mengadakan makan malam bersama di Bukit, setiap kali dan selalu itu dilakukan seperti sebuah bagaikan kebiasaan bagi mereka berempat berkumpul bersama melepaskan kerinduan antara satu sama yang lain yang sudah lama tidak bertemu dalam suatu ikatan yang erat..

“Romi.” Sapa Vari.

“Vari.” Sapa Romi.

“Gini nih, kamu tahu sendiri, kan?” Tanya Vari.

“Oh, iya.” Jawab Romi.
Vari merasa sedikit malu, tapi Romi sudah tahu apa yang ingin dikatakan oleh Vari, Vari jatuh cinta pada Nana, tapi sukar untuk mengatakannya, untuk itu lah, Vari selalu meminta pertolongan dari Romi bagaimana cara melakukan pendekatan diri atau PDKT dengan bahasa gaulnya terhadap cewek yang disukainya..

“Langsung saja.” Kata Romi.

“Maksudnya?” Tanya Vari.

“Nyatakan perasaanmu.” Jawab Romi.

“Begitu..” Ucap Vari.

“Iya..” Ucap Romi.

Tapi di antara cinta tersebut, Nana seperti bukan menyukai Van, melainkan Romi, Nana selalu berusaha mencoba untuk melakukan PDKT dengan Romi, tapi digagalkan oleh Van, walaupun sedikit kemungkinan ada juga berhasil..

“Romi.” Sapa Vari.

“Iya?” Tanya Romi.

“Kamu sendiri, tidak memiliki cewek idaman?” Tanya Vari.

“Ada, tapi.” Jawab Romi.
 
“Tapi?” Tanya Vari.

“Mungkin sukar juga untuk ikut mengucapkannya.” Jawab Romi.

Romi mengamati Nana dan Lala yang sedang sibuk dan asyik membakar makanan dalam api unggun..

“Siapa orangnya?” Tanya Vari.

“Aku belum bisa beritahu.” Jawab Romi.

“Begitu..” Ucap Vari.

“Iya..” Ucap Romi.

“Aku tidak pernah merasakan cinta, kamu jangan terlalu serius gitu dengan ucapanku.” Gurau Romi.

“Begitu. Tapi..” Ucap Vari.

“Tapi?” Tanya Romi.

“Tapi kamu dapat mengerti soal cinta, kamu bisa saja dapat untuk merasakannya.” Jawab Vari.

Vari meninggalkan Romi sendirian dan bergabung bersama Lala dan Nana, Romi mengaku apa yang diucapkan oleh Vari adalah suatu kebenaran, tapi..

“Romi!” Lambai Lala.

“Sini, Romi!” Senyum Nana.

Tapi Romi tidak ingin merasakan hancur hubungan ikatan yang pernah terjalin pada mereka berempat yang sudah terjaga selama bertahun-tahun..

“Romi, kamu tahu, enggak?” Tanya Lala.

“Aku suka sama kamu.” Jawab Romi.

“Eh, kenapa tiba-tiba?” Tanya Lala.

“Maaf..” Ucap Romi.

Kemudian Romi pergi meninggalkan semuanya disana dengan rasa tekanan dalam hatinya sendiri..

“Ternyata..” Ucap Vari.

“Kamu sudah tahu?” Tanya Lala.

“Iya.” Jawab Vari.

“Kenapa kamu tidak bilang?” Tanya Lala.

“Hanya perkiraan.” Jawab Vari.

“Kalau kamu dapat mengira dengan tepat, seharusnya kamu dapat mencegahnya sekarang, bagaimana kamu nih?” Kesal Lala.

Lala mengejar Romi dan pergi meninggalkan Vari dan Nana..

“Nana, jangan pergi..” Ucap Vari.

“Eh?” Bingung Nana.

Vari memegang tangan Nana untuk menahan dan mendengarkan ucapan Vari..

“Aku suka sama kamu..” Ucap Vari.

“Maaf, aku tidak bisa menerimanya.” Sedih Nana.

“Apa kamu sudah terisi penuh hatimu dengan Romi?” Tanya Vari.

“Maaf.” Tangis Nana.

“Begitu..” Ucap Vari.

Nana pergi meninggalkan Vari sendirian disana, Vari hanya terdiam dalam lamunannya..

“Romi!” Teriak Lala.

“Mengapa?” Tanya Romi.

“Mengapa?” Bingung Lala.

“Apa artimu mengejarku?” Tanya Romi.

“Itu.” Jawab Lala.

“Kamu suka sama aku? Tanya Romi.

Lala terdiam..

“Kalau tidak, jangan kejar.” Kata Romi.

“Tapi.” Kata Lala.

“Semakin kamu mengejar, rasi cinta yang mengikat ini akan pupus.” Kata Romi.

“Rasi Cinta?” Tanya Lala.

“Iya, setiap kali aku mengamati bintang-bintang menghias di Langit, ketika dapat kubayangkan, bila titik-titik tertentu membentuk rasi yang saling menghubungkan, kemudian salah satunya terputus, maka akan mengubah keadaan..” Ucap Romi.

“Romi.” Sedih Lala.

“Seperti halnya Rasi Cinta ini, aku tidak mau terputus karena sebuah perasaan. Tapi..” Ucap Romi.

Romi melihat Lala dengan penuh perasaan yang menggetarkan dirinya..

“Romi. Mengapa?” Tangis Nana.

Nana mencari Romi dengan kerahkan tenaganya yang dimilikinya namun..

“Biarkan ini, jadi hanya angan-angan.” Kata Romi.

“Tapi?” Bingung Lala.

“Tidak perlu memedulikanku, karena aku tahu kamu menyukai Vari.” Kata Romi.

Lala terdiam menunduk malu dan menangis..

“Aku tidak bisa diam sendiri saja, aku harus mencari mereka..” Ucap Vari.

Vari mencari mereka, namun tak menemukan..

“Sudah, kita kembali saja..” Ucap Romi.

Lala hanya mengangguk dan mengikuti Romi..

“Kemana?” Bingung Lala.

“Mereka.” Kata Romi.

“Bagaimana?” Bingung Lala.

Romi meminta Lala untuk menunggu disitu, sementara Romi pergi mencari..

“Nana, Vari!” Teriak Romi.

Romi berteriak secara berulang-ulang kali namun tak kunjung menemukan..

“Romi, bagaimana?” Tanya Lala.

“Aku tidak menemukannya.” Jawab Romi.

“Apa kita mengumpulkan orang-orang untuk bantu mencari?” Tanya Lala.

“Iya.” Jawab Romi.

Romi dan Lala mengumpulkan penduduk setempat untuk bantu mencari Vari dan Nana, tapi tetap tidak memberikan alhasil..

“Kemana mereka pergi?” Bimbang Romi.

“Nana, Vari!” Teriak Lala.

Lala jatuh pingsan dan Romi bersama dengan penduduk yang berkumpul segera menolongnya..

“Dimana aku?” Tanya Lala.

“Kamu di Rumah Sakit.” Jawab Romi.

“Apa sudah ditemukan?” Tanya Lala.

Romi menggeleng dengan sedih..

“Nana, Vari..” Sedih Lala.

“Seandainya aku tidak untuk mengucapkan cinta, semua ini tidak akan terjadi!” Tangis Romi.

Lala menangis sambil mengingat kenang-kenangan setiap kali pada Malam yang mereka habiskan ketika waktu senggang..

“Aku akan mencari mereka kembali, aku yakin mereka masih ada!” Bangkit Romi.

“Tapi, Romi.” Kata Lala.

Romi mencari mereka pada tempat yang sama, Romi meyakinkan bahwa ini bukan suatu hal yang aneh, Roni terus berusaha untuk mencari mereka, Romi sudah menenangkan perasaannya dengan kesadaran hingga Romi mendengarkan suara. Romi segera mengikuti sumbernya dan mencoba untuk menggali sumber tersebut..

“Vari!” Kata Romi.

“Romi.” Lemah Vari.

“Kamu tidak apa-apa?” Tanya Romi.

“Jangan khawatirkanku, selamatkan Nana..” Ucap Vari.

“Nana dimana?” Tanya Romi.

“Disana.” Tunjuk Vari.

Romi menemukan Nana yang terjatuh di dalam jurang, Romi segera mencari alat-alat yang bisa digunakan dari sekitar alam tersebut untuk membantu mengeluarkan Nana, akhirnya karena ide dan pikiran gesit yang dimiliki Romi, Romi berhasil menyelamatkan nyawa Nana dan Vari. Suatu keajaiban yang terjadi, Romi merasakan bahwa adanya Malam yang terjadi lalu pada mereka berempat, karena ada hukuman dari sebuah perasaan. Romi mendapatkan pembelajaran, sejak setelah hari itu..

“Kita berempat berkumpul kembali..” Ucap Romi.

“Dalam sebuah Rasi Cinta..” Ucap Lala.

“Saling menghubungkan..” Ucap Vari.

“Saling melengkapi..” Ucap Nana.

Romi memandang Lala dengan senyuman indah bersamaan juga Nana dan Vari yang saling berpandangan dan tersenyum, Rasi Cinta yang sempat pudar dan kemudian hilang sesaat karena perasaan asmara, kemudian muncul kembali dan mewarnai dengan mengisi hidup mereka berempat dengan hidup yang baru penuh rasa-rasa yang lahir turun ke dunia..


Rasi Cinta

Postingan terkait:

8 Tanggapan untuk "Rasi Cinta"

  1. Balasan
    1. Iya, betul happy ending, tapi coba serius amati baik ceritanya, ada sesuatu terjadi dari hubungan cinta dari mereka berempat adanya.. :)

      Hapus
  2. Wadaw mas kata kata yang membuat saya jadi keinget teman saya yang dulu nih, hmm sepertinya susah banget nih melupakannya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehe, gimana ceritanya itu? Apa mirip atau persis seperti dari cerita ini? Semoga terhibur.. :)

      Hapus
  3. Hmm .. Ternyata cerita yang menarik seakan-akan saya larut dalam ceritanya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, bisa seakan-akan dan terbayang-bayang begitu jika dapat memainkan perasaan dan menggunakan imajinasi bersama mengikuti ceritanya, ceritanya dapat ternikmati walaupun kiranya kesederhanaan.. :)

      Hapus
  4. Membaca cerita ini dari awal sampai akhir membuat saya baper tentang hal-hal dulu :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, saya juga begitu yang menulisnya.. :)

      Hapus

Budayakan Membaca Sebelum Berkomentar