Terompet Tawa



Niko, Cika dan Koko adalah teman Sekolah, waktu yang selalu dihabiskan mereka bertiga dengan kekonyolan yang melepaskan hiburan bagi lainnya semua yang berada Sekolah, baik itu Guru bahkan hingga teman-teman Sekolahnya, karena mereka bertiga selalu membuat orang terhibur dengan kata-kata atau pun tindakannya, mereka bertiga dijuluki Terompet Tawa yang dimana mengartikan sosok yang selalu riang gembira dan membawa hiburan bagi yang lainnya..

“Terompet Tawa?” Tanya Niko.

“Tapi sesungguhnya kita juga tidak seceria.” Jawab Cika.

“Iya, seceria buat yang lainnya semua.” Kata Koko.

“Kita pun ada masalah kehidupan pribadi.” Kata Niko.

“Tapi, kita menghadapinya dengan tertawa bersama.” Kata Koko.

“Untuk melepaskan semua beban.” Kata Cika.

“Dan tekanan-tekanan hidup dari lainnya.” Kata Koko.

“Kita kuat karena tertawa.” Kata Niko.

“Kita terhibur.” Kata Cika.

“Kita termotivasi.” Kata Koko.

“Tanpa ada habisnya, semua itu dilakukan.” Kata Niko.

Niko, Cika dan Koko sedang melakukan sebuah drama..

“Eh, sudah selesai?” Tanya Cika.

“Iya, sudah.” Jawab Niko.

Cika beristirahatkan diri sambil duduk di bawah Pohon Besar Sekolah. Diikuti juga Koko dan Niko mengikuti..

“Kita sudah selalu bersama-sama hingga saat ini, ya?” Tanya Cika.

“Iya, menurutmu?” Tanya Niko.

“Menurutku?” Tanya Cika.

“Iya.” Tanya Niko.

“Maksudnya?” Tanya Cika.

“Menurutmu, saja.” Jawab Niko.

“Oh, iya, aku mengerti.” Kata Cika.

“Memang kamu berpikir apa?” Tanya Niko.

“Aku tidak berpikir apa-apa, aku malah tidak mengerti maksudmu.” Jawab Cika.

“Begitu, tapi apa sudah mengerti sekarang?” Tanya Niko.

“Sudah, kamu mengatakan ini hanya berdasarkan menurutku, kan?” Tanya Cika.

“Iya.” Jawab Niko.

Koko terdiam sambil senyum-senyum sendiri, Cika dan Niko melihatnya..

“Gagal paham, Cika, haha..” Tawa Koko.

“Koko, malah tertawa.” Ngambek Cika.

“Eh, maaf.” Kata Koko.

“Haha..” Tawa Niko.

“Niko juga ikut tertawa.” Ngambek Cika.

“Itu kan, Cika jadi ngambek, gimana nih Niko?” Tanya Koko.

“Bagaimana ya, aku tidak pandai menghibur.” Jawab Niko.

“Aku juga.” Kata Koko.

“Dasar, kita bersama kan, Terompet Tawa.” Ngambek Cika.

“Eh, iya, ya.” Sadar Niko.

“Iya, tapi kan, kalau menghadapi cewek. Saya hanya bisa angkat tangan saja.” Kata Koko.

“Memang Koko, tidak bisa berhadapan cewek?” Tanya Niko.

“Tidak bisa.” Jawab Koko.

“Masa sih?” Tanya Cika.

“Iya, karena hiburan yang pernah kubuat, akhirnya membuat cewek-cewek bukan terhibur malah tersinggung.” Jawab Koko.

“Mungkin kamu saja kelewatan.” Kata Cika.

“Iya, mungkin.” Kata Koko.

“Kasihan, Koko.” Kata Niko.

“Haha..” Tawa Cika.

Koko dan Niko melihat Cika tertawa..

“Satu sama ya, Cika.” Kata Niko.

“Kita kan Terompet Tawa.” Kata Cika.

“Iya, apapun masalah dihadapi dengan tawa.” Kata Koko.

“Sebenarnya cowok dan cewek ada batasannya.” Kata Cika.

“Benar.” Kata Koko.

“Iya, sebagai seorang cowok juga, kadang aku sulit mengerti cewek.” Kata Niko.

“Apa yang membuatmu sulit mengerti, perasaan?” Tanya Cika.

“Iya, perasaan..” Ucap Niko.

“Benar, salah satu yang dimiliki cewek dan tidak dimiliki cowok..” Ucap Koko.

“Kalian berdua ini, sebenarnya berkata begini, membuktikan kalian berdua mengerti.” Kata Cika.

“Bukti darimana?” Tanya Niko.

“Apa dengan ucapan begini, dapat membuktikan?” Tanya Koko.

“Membuktikan yang mungkin atau pun tidak..” Ucap Cika.

“Aku tidak mengerti.” Kata Niko.

“Kata-kata ini..” Ucap Koko.

“Ada apa, Koko?” Tanya Niko.

“Pernah terucapkan oleh cewek yang tersinggung terhadap padaku.” Jawab Koko.

“Oh, begitu.” Kata Niko.

“Membuktikan yang mungkin atau pun tidak..” Ucap Koko.

“Apa kamu dapat mengerti?” Tanya Cika.

“Kalau aku tidak berpengalaman sama sekali dengan cewek.” Jawab Niko.

“Sependapat, Niko.” Jawab Koko.

“Karena cewek sangat peka terhadap perasaan, maka perasaan yang tergoreskan dalam hatinya, hanya dalam satu goresan saja, dia akan selalu untuk mengingatnya.” Kata Cika.

“Oh, begitu.” Kata Niko.

“Sebenarnya kalian berdua ini mengerti, kok.” Kata Cika.

“Tidak.” Kata Niko dan Koko.

“Berhenti berpura-pura.” Kata Cika.

“Tidak.” Kata Niko dan Koko.

“Berhenti bersandiwara.” Kata Cika.

“Eh?” Tanya Niko dan Koko.

“Kalian berdua bersandiwara, kan?” Tanya Cika.

“Iya deh, aku ngaku.” Jawab Niko.

“Sama, cewek memang peka sama perasaan.” Kata Koko.

“Bagus, kalau kalian berdua bisa mengerti. Semoga bisa menjadi pembelajaran.” Kata Cika.

“Iya.” Kata Niko dan Koko.

“Tapi..” Ucap Niko.

“Tapi?” Tanya Cika.

“Sandiwara dari Terompet Tawa, bisa ditambahkan drama kita.” Kata Niko.

“Maksudmu, sandiwara barusan ini?” Tanya Cika.

“Iya, tapi apa ada kaitannya dengan drama kita?” Tanya Koko.

“Tentu, ini akan kita gambarkan sebagai masalah pribadi dalam cerita Terompet Tawa.” Jawab Niko.

“Masalah pribadi?” Tanya Cika.

“Iya, masalah pribadi.” Jawab Niko.

“Boleh saja.” Kata Koko.

“Iya, boleh.” Kata Cika.

“Oh ya, jawab pertanyaanku tadi, dong.” Kata Cika.

“Pertanyaan yang mana ya?” Tanya Niko.

“Iya, yang mana ya, jadi lupa.” Jawab Koko.

“Kita sudah selalu bersama-sama hingga saat ini.” Kata Cika.

“Oh, iya, benar Cika.” Kata Niko.

“Tapi apa kita bisa terus selalu bersama selamanya untuk menghibur dan terhibur..” Ucap Cika.

“Terompet Tawa, kita akan selalu bersama..” Ucap Niko.

“Iya, walaupun suara-suara dari terompet itu tidak ada lagi berdengung disini. Kita semua selalu sehati. Tawa bersama dan selalu bisa menghibur dan terhibur..” Ucap Koko.

“Begitu ya..” Ucap Cika.

Niko, Koko, dan Cika tersenyum sambil duduk memandang antara satu sama yang lain, sambil menunggu hari dimana mereka bertiga harus berpisah, dan tidak akan bertemu antara satu sama yang lain, mereka bertiga akan menghabiskan waktu bersama dengan mengisi momen dan kenang-kenangan dalam Sekolah tersebut bersama yang lainnya..


Terompet Tawa


photo credit: Botanische Tuinen, Utrecht, Netherlands - 4253 via photopin (license)

Postingan terkait:

4 Tanggapan untuk "Terompet Tawa"

  1. persahabatan yang bagaimanapun juga tetap imut dan manis :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, begitu lah kiranya yang dirasakan kebersamaan oleh anak-anak yang menghabiskan waktunya tersebut dengan bahagia dan melewatinya riang gembira.. :)

      Hapus
  2. Balasan
    1. Terima kasih, sobat, semoga saja terhibur.. :)

      Hapus

Budayakan Membaca Sebelum Berkomentar