Aku Menunggu Dia Menanti Janji

Janji, adalah satu hal dari sekian banyak hal yang harus, harus diingat bukan malah dilupakan, harus ditepati bukan lalu diingkari, seperti yang terjadi pada kehidupanku yang menceritakan tentang aku bersamanya, aku menunggu dia menanti janji yang selalu diucapkan oleh darinya, namun tidak pernah ada sesuatu yang terbayangkan akan menjadi begini, yang seharusnya dari segala sesuatu itu mengarah pada tujuan tertentu, aku terdiam disana tanpa seraya berkata apapun sambil menikmati angin, angin sepoi-sepoi yang segar bertiup seketika seperti apa adanya, ini adalah cerita yang sepenuhnya aku dan dia bersama membacanya, menikmati dengan keseriusan untuk mendalami sebuah janji ditunggu dan menanti..

"Maafkan aku karena telah melupakannya, aku datang telat karena sesuatu." Kata dia kepadaku seperti biasanya dan selalu terjadi berulang kali. Sudah berapa kali kata maaf terdengar dari telinga aku ini, namun mungkin karena aku apa adanya terbiasa menghadapinya segala perkataannya, maka aku pun tidak mempermasalahkannya, namun aku juga tidak mengabaikannya. Karena sebuah alasan tertentu untuk mengatasi segala hal tidak kewajaran, tentu harus ada langkah tepat agar hubungan kita selalu bertahan..

"Aku maafkan, asal kamu mengatakan sejujurnya dari alasan segala ketelatan." Kata aku kepadanya dengan tegas dengan kepribadian diriku apa adanya, aku merasakan angin-angin bergerak tadinya telah kian berhenti meniup, perasaan seolah-olah juga ikut terguncang termakan bersama roda waktu..

"Apa kamu marah, aku bukan seperti apa yang kamu pikirkan." Kata dia kepadaku sedikit merasa tidak nyaman akan perkataan ini. Dia terdiam kaku kemudian dengan ekspresi wajah terlihat pucat pasi. Dia memandang sekitarnya memandang mentari yang terbenam pada ketika itu..

"Siapa juga marah, kamu ini memang apa adanya, kamu lucu." Kata aku kepadanya tersenyum sambil menahan perut untuk tidak kelepasan. Aku tahu tentang siapa dia, aku tahu segala asal usulnya, karena aku dan dia ini sebenarnya menunggu menanti janji itu..

"Baiklah, ayo kita makan disana, aku sudah membawa uang secukupnya." Kata dia tersenyum dan tertawa bersamaku kemudian ikut tertawa dengannya, ungkapan dari segala ketelatan hanya adalah drama aku dan dia, awalnya memulai perkataan dari dia, akhirnya aku mengakhiri permainannya tersebut. Karena aku dan dia sejak lama sudah mengenal dan mengerti, jadi segala asal usul tentang kepribadian sudah tentu jelas terlihat, namun janji yang dinantikan bukan segala hal termasuk kebohongan belaka. Janji yang aku dan dia sepakat adalah kebenaran apa adanya. Aku dan dia memang menunggu sejak sudah sangat lama menanti, untuk merasakan jerih payah keringat itu dengan sebuah janji kita..


Aku Menunggu Dia Menanti Janji


photo credit: La Défense via photopin (license)

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Aku Menunggu Dia Menanti Janji"

Posting Komentar

Budayakan Membaca Sebelum Berkomentar