Aku Antara Kamu Bersama Dia

Setiap langkah kakiku yang mengiringi bersama mengikuti jejak mata angin, aku menyusuri jalan yang kutuju, dimana disana aku memandang mereka. Ini adalah ceritaku ketika aku bertemu kamu dan dia disana. Kamu terlihat pemalu, namun memiliki watak yang keras jika keinginannya, keinginannya yang harusnya didengar oleh aku yang berdiri tepat hadapannya. Di samping itu dia terlihat pendiam, namun dia sosok cerdas. Dimana apa yang tidak aku ketahui, dia dapat mudah mengetahuinya. Mungkin bisa dibilang mereka berdua sosok malaikat pelindung bagi hidupku, karena di antara mereka, hanya aku yang tidak menemukan diriku. Aku merasa diriku tidak ada berarti apa-apa buat mereka, selain tiada hentinya memberikan kemalangan diriku bagi mereka untuk rasakan..

Namun, sekalipun itu terlihat jelas mereka antara aku, kamu, dia. Aku sangat mengagumi persahabatan yang terjalin antara kami bertiga disini. Selalu berpedoman memegang teguh dengan sebuah janji yang sama selalu bersama. Aku tidak bisa berpaling wajahku begitu saja ketika melihat mereka, aku pun harus bisa dan menemukan jati diriku yang sesungguhnya. Dibalik kekurangan dan kelebihan sendiri, yang tentunya setiap orang miliki. Dimana menentukan jalan dari jejak mata angin juga yang diikuti. Aku tidak bisa diam begitu saja, aku segera harus menemukannya..

Sudah sejak lama, aku menghabiskan waktu bersama-sama dengan mereka. Mengikuti jejak mata angin bersama sebagai tempat untuk penopang hidup. Sepenuh hari yang kami lalui penuh peninggalan perasaan yang tertinggal. Bersama memandang mentari yang terbit, dan bersama juga memandangnya terbenam. Walaupun hari tersebut secara terulang, dan tetap sama kami rasakan, tidak menyorotkan semangat hidup untukku, mungkin hal serupa juga dirasakannya. Oleh kamu dan dia yang selalu bersamaku hampir setiap waktu..

Waktu berlalu dengan berganti hari dimana aku berkumpul membicarakan sesuatu yang sangat penting dan selalu terpendam dalam benak pikiranku, jika tidak mengatakan dan saling terbuka antara satu sama yang lain, akan menyulitkan bagi hidupku dan mungkin juga serupa dirasakan lainnya, walaupun selama hari yang kami rasakan selalu terlihat bahagia bersama, sejujurnya terdapat banyak hal yang belum dapat kita kenal bersama, semua itu dapat aku  rasakan dengan segenap hati dan jiwaku yang berdiri mengikuti jejak mata angin yang tiada arah dan tujuan jelas..

"Apa artinya kita selalu bersama, mengumbar janji yang sama ini?" Tanyaku kepada kamu dan dia yang berhadapan tepat padaku berdiri. Kamu terlihat begitu canggung dan kaku terdiam seperti hal biasanya, begitu pula dia yang terlihat diam dan mengamati situasinya dahulu. Aku pun tidak bisa menekan pertanyaan yang aku berikan ini, aku terlihat begitu bodoh dengan pertanyaan ini, pertanyaan seolah tiada, sebuah pertanyaan yang seharusnya aku harapkan mereka bertiga untuk mengerti, namun diam dalam keheningan yang terlarut dengan berbagai perasaan disini..

"Untuk melihat sesuatu dibalik jejak Mereka Antara Aku Kamu Dia." Jawab oleh dia bersama itu juga yang ketika itu merubah, dari situasi yang tidak terjelaskan dengan tergantikan oleh sesuatu itu. Sesuatu apa yang dimaksudkan darinya, sesuatu sepertinya mengarah suatu tujuan, namun tujuan itu saat ini sedang buram dan tak terjangkau. Aku melihat dia berdiri dengan penuh ketenangan hanyut dalam diam..

"Sosok yang merubah lewat apa yang dilakukannya untuk mereka bersama." Kata lainnya lagi oleh kamu yang sedang akhirnya seperti menemukannya, sesuatu dari yang tidak terjelaskan dan terlihat oleh kasat mata, dimana itu adalah petunjuk dari mata angin kuikuti selama ini, mengenai jati diriku yang sesungguhnya, dimana aku harus berpijak kakiku. Aku menemukan lewat perantara mereka antara aku kamu dan dia. Aku terdiam dalam senyuman kecilku pada kamu dan dia disana, kamu dan dia pun membalasnya tanpa rasa canggung seperti dirinya..


 Aku Antara Kamu Bersama Dia


photo credit: Dominican-Republic - a horizontal Palm @ Island of Saona via photopin (license)

Postingan terkait:

1 Tanggapan untuk "Aku Antara Kamu Bersama Dia"

Budayakan Membaca Sebelum Berkomentar