Saat Belajar Kehendak Oleh Jadwal

Seiring berjalan mengiringi langkah kakiku dengannya, tiada terasa waktu berasa. Sesampainya di sepanjang perjalanan, aku berpisah dengan dia. Aku berjalan. Menyusuri langkah kakiku segera menuju ke tempatku berasal, mementingkan waktu. Aku tidak boleh membuang waktuku sia-sia dengan segala sesuatu. Aku harus memanfaatkan waktu secara bijak bersama keputusan tepat..

Pukul 20.00, jam belajar menunjukkan aku harus duduk mempersiapkan diri. Bukan hanya mengerjakan tugas dan lain hal sebagainya mengharuskan belajar. Tapi setiap hari, setiap waktu, aku harus belajar dengan konsisten. Belum lagi beberapa hari ke depan, aku ada sebuah ulangan. Ulangan menguji dan mengukur kemampuan untuk mendapat perbandingan dalam pemahaman materi. Tentu, aku tidak boleh berdiam diri, selama hidup waktu Sekolah. Ada begitu banyak harus kukejar termasuk impianku pada saat ini..

Aku ingin menjadi seseorang yang berguna buat hidupku, dengan menjadi seorang Guru yang mengajar bagi orang-orang yang membutuhkan diriku. Dengan segala memperhitungkan sejak awal hingga sekarang juga, nilai-nilaiku terbilang selalu mendapat lebih dari minimal dari sebuah nilai selayaknya. Aku optimis membanggakan orang tuaku yang entah berantah mereka berada. Dengan meningkatkan atau mencetak banyak prestasi lewat apa yang kumiliki. Suatu saat juga aku percaya, aku akan menemukan mereka semua..

"8,7,7,8,8,9,8,9,8,8." Kataku melihat 10 angka yang harus dipecahkan dalam rata-rata. "Bila dihitung rata-rata jadi 8 ya, angka yang bagus." Kataku memecahkan angka tersebut dalam rata-rata sambil memuji diri. Aku sangat menyukai angka tersebut dari berbagai angka yang lainnya. Namun bukan berarti aku mematokkan sebagai angka yang harus tercapai. Hanya menyukainya karena angka tersebut seperti terlihat begitu sangat mempesona. Dilihat dari bentuk yang membentuk satu kesatuan hingga menjadi indah..

"Tiba-tiba aku jadi teringat dia, sedang apa ya sekarang?" Tanyaku memandang ke luar jendela yang berada depan meja belajarku. Aku berhenti belajar, memikirkan Lola, seperti terlihat begitu menarik bagiku. Yang membuatku tertarik setibanya bukan karena rasa suka atau cinta. Tapi karena dia terasa unik mungkin karena dia belum beradaptasi. Dengan keadaan sekitar dari sekitarnya, membuatku jadi seolah tergerak melindunginya. Terutama dari para kalangan teman-teman mendekati dengan cara mengusik. Aku tidak menyukai dan terganggu yang duduk bersama dengan dia..

"Memang merepotkan, kelihatan membuang waktuku. Tapi rasanya juga tidak terlalu." Kataku sambil beranjak keluar dari tempat duduk menuju tempat berbaring. Begitu lah tanggapan dariku saat ini, setelah menghabiskan seharian penuh. Walau begitu kelihatan dari dia, anggun dan sopan menonjolkan kepolosannya. Tapi ada sesuatu dari yang tidak aku lihat dari dia, memiliki keseriusan dan perhatian terhadap masalah sehingga membuatku tenang beradanya. Mungkin semua yang kusebutkan ciri khas seorang gadis pada umumnya, terutama mereka yang menginjak masa Sekolah, karena sesuatu yang bersinar..

Waktu yang amat penting bagiku, bisa diluluhkan oleh sebuah perasaan. Padahal sudah lama menghabiskan waktu, tidak ingin merasakan hal tersebut. Karena ketika seseorang terlibat dalam perasaan baik positif atau negatif. Sesuatu akan berubah dengan sendirinya dan mempengaruhi sebuah hal lainnya. Waktu, waktu seolah berhenti berputar, kelihatan bergerak namun dalam diam. Ketika diam, menarik sesuatu tersebut bersinar mencerahkan sekelilingnya terang-benderang. Mungkin waktu tiada terlihat bermakna, karena menghabiskan hari basa-basi yang seharusnya tersebut tidak terjadi padaku yang mengikuti waktu tertentu. Namun ketika sesuatu tersebut terasa, membuat waktu seolah-olah memberikan sesuatu tiada pernah ada yang tampil sesuai jadwal seperti biasa..

Tidak terasa sambil memikirkan semua tersebut yang bukan terikat jadwal, dari keseharusan seperti pada biasa namun menarikku mencoba keras berpikir. Untuk mencari dan menemukan kehiburan, bagian dari keseharusan yang spesial. Aku pun tertidur lelap dalam mimpi hingga keesokan hari Paginya. Berjalan berangkat ke Sekolah dengan sendiri tanpa ada yang menemani, menjadikan hariku sebagai seorang penyendiri biasanya memperhitungkan waktu secara tepat, hari-hari biasa yang memang sudah biasa terjadi tidak perlu untuk meratapi dengan kesalahan karena sudah pernah kukatakan sebelumnya, itu..


Saat Belajar Kehendak Oleh Jadwal


photo credit: Final exams are coming!! Remember me as a hero despite of the results. via photopin (license)

Postingan terkait:

1 Tanggapan untuk "Saat Belajar Kehendak Oleh Jadwal"

Budayakan Membaca Sebelum Berkomentar